Senin, 22 Desember 2025

Peringati Hari Toleransi Internasional, Basolia Kota Bogor Doa Bersama hingga Longmarch di Tugu Kujang

- Rabu, 16 November 2022 | 20:10 WIB

KH Zaenal mengungkapkan, dalam kegiatan kali ini Basolia melibatkan unsur masyarakat sipil hingga ormas. Kedepan, sambung KH Zaenal, bisa saja dilakukan dengan lingkup lebih luas.

Saat disinggung kondisi tingkat toleransi di Kota Bogor, sebagai pengurus Basolia selama 15 tahun terakhir, KH Zaenal menilai memiliki masyarakat sangat toleransi.

Namun demikian, KH Zaenal sempat menyinggung polemik Gereja Keristen Indonesia (GKI) yang sempat berlangsung selama 15 tahun membuat citra Kota Bogor sebagai kota yang toleransi tercoreng.

"Bogor ini sangat toleran. Kami rasakan antar perbedaan yang ada antar agama ini, ada penilaian dari internasional kepada Kota Bogor, kita yang tidak toleran adalah gara-gara pembangunan gereja yasmin, itu saja," ucapnya.

"Kalau tidak ada kasus itu, saya rasa tidak akan muncul kasus tidak toleran. Kota Bogor ini sangat toleran dari dulu. Masyarakat biasa-biasa saja tidak ada perubahan. Walaupun ada sekelompok, segelintir orang yang memang tidak toleran," sambungnya.

Meski begitu, KH Zaenal meyakini polemik GKI yang kini sudah diselesaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tidak memengaruhi kondisi masyarakat.

"Adanya penilaian Kota Bogor tidak toleran sampai ke dunia internasional itu hanya gara-gara Gereja Yasmin. Itu saja," ungkapnya.

Disisi lain, Basolia Kota Bogor mengajak masyarakat selalu dalam kebersamaan dalam perbedaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X