Ia mengungkapkan, ada ratusan mahasiswa IPB yang terjerat kasus serupa.
“Awalnya kami dikenalkan kakak tingkat, untuk ikut proyek investasi dengan keuntungan menggiurkan. Lalu kami tertarik,” jelasnya.
Menurutnya, dari data WAG (WhatsApp Group) saat ini tercatat sekitar 300 mahasiswa IPB dan warga biasa yang terjerat pinjaman online bermodus investasi usaha dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah.
Menanggapi hal tersebut, pihak rektorat IPB terus mendata mahasiswanya yang jadi korban dan akan memberikan bantuan hukum. (wil)