Tentunya, semua itu juga harus didukung kehumasan yang baik.
"Saya memiliki catatan dan pengalaman. Ketika gagasannya hebat, kebijakannya keren tapi gagal karena tidak ditopang oleh kemampuan komunikasi yang baik. Ada faktor penting dari Humas dibalik setiap kebijakan yang sukses," ungkap Bima Arya.
Bima menjelaskan, PR atau kehumasan harus ditempatkan sebagai prioritas utama dalam kebijakan yang efektif.
"Hari ini adalah Hari Pahlawan. Kalau di zaman pahlawan sudah ada sosmed, saya yakin pasti mereka pun memaksimalkan penggunaan sosial media untuk membangun opini, counter serangan-serangan penjajah," paparnya.
"Oleh karena itu PR-ing, komunikasi itu selalu relevan dan ke depan akan semakin relevan ketika teknologi semakin berkembang, karena kita dijejali simpang siur informasi dan banyak sekali kepentingan," terang Bima.
Selain Bima Arya, terdapat pula nama-nama peraih penghargaan pada kategori lainnya, seperti Anwar Usman - Ketua Mahkamah Konstitusi RI dan Jenderal TNI Andika Perkasa - Panglima TNI (kategori kepala lembaga), Mochamad Ridwan Kamil - Gubernur Jawa Barat (kategori gubernur), Mochamad Basoeki Hadimoeljono - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI (kategori menteri) serta nama-nama lainnya baik instansi pemerintahan, BUMN/BUMD hingga perusahaan swasta. (*/rbg)