"Jalan ini sempit kalau tidak diatur bakal macet di tengahnya. Kami bantu para pengendara supaya tidak macet saat lewat sini," ucap Roy kepada Radar Bogor pada Rabu (9/11).
Dalam mengatur lalu lintas, warga menggunakan Handy Talky (HT) untuk berkomunikasi dengan tim yang berada di sebrang jalur. Diakui Roy pengaturan lalu lintas sudah mulai dilakukan warga sejak longsor yang terjadi di Jalan TB Muhammad Falak atau sekira 1 bulan lamanya.
"Biasanya ramai di jam 06.00-06.30 WIB bisa sapai 20 meter. Saat ramai kita atur supaya jalur naik dan turun berbeda. Untuk turun melintasi RT 03 dan keluar di Gang Kelor. Sementara yang naik dari Gang Kelor akan melintas lewat RT 01 dan keluar di Gang sebelah Alfamart," jelas Roy.
Arus lalu lintas baru dapat diberlakukan seluruhnya melalui Gang Mesjid saat kondisi kendaraan relatif lengang pada pukul 08.00 WIB. Beberapa pengendara terlihat memberikan sumbangan secara sukarela kepada para petugas. "Kita tidak pungut biaya, mereka memberikan secara sukarela," imbuhnya.
Total ada sekira belasan petugas yang mengatur lalu lintas di area ini. Mereka secara bertugas secara bergantian sesuai dengan waktu yang disepakati.
Diungkapkan Roy pengendara motor acap tak sabar ketika ingin melintas. Kondisi itu bahkan sempat memakan korban. "Pernah ada petugas yang ketabrak motor yang tidak sabar. Sudah ditahan tapi masih nerobos akhirnya nabrak. Korbannya dirawat di RS Vania," tuturnya. (cr1)