Sejauh ini, sambung dia, kontraktor membuat komitmen untuk penambahan waktu tidak lebih dari satu minggu dan menargetkan semua item dalam kontrak selesai.
Terkait keluhan warga dan progres pembangunan, mantan lurah Babakanpasar itu juga mengaku sudah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk melakukan pengecekan bersama.
"Saya sampaikan komplain warga. Mulai dari ketinggian pedestrian yang lebih tinggi, mirip jalan Suryakencana. Salah satu dampaknya pagar warga tidak bisa terbuka. Nah ini kan kontraktor harus tanggung jawab," cetus Rena lagi.
"Kalau nggak masuk penganggaran ya anggaplah bentuk tanggung jawab perbaiki. Kalau eksistingnya salah, ya perbaiki, jangan ikuti yang salah," sambungnya.
Ia berharap, keluhan-keluhan warga tersebut bisa diakomodasi. Termasuk soal drainase, ia meminta untuk dibangun dengan benar demi mengatasi banjir lintasan yang sering terjadi.
"Yang jelas saya sempat maki-maki pengawas untuk bilang 24 jam untuk kontrol pekerjaan, tapi tidak ada hasilnya. Intinya kontraktor kooperatif menyanggupi, tinggal komitmen selesaikan pekerjaan," tandasnya.
Rena juga mengaku, sudah melaporkan hal ini kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya agar menjadi catatan.
"Banyak yang tidak sesuai. Termasuk soal warga tidak dikomunikasikan terlebih dahulu," pungkasnya.(ded)