Usahanya berbuah manis, apresiasi banyak dilontarkan sang Wakil Walikota. Tiga lukisan buatannya diboyong pulang, 74 sisanya akan ditebus kemudian. Rumah sederhana tempatnya melukis tak luput dari perhatian, bantuan bahan bangunan diberikan Dedie untuk merenovasi tempat tinggalnya.
Melukis memang bukan hal baru bagi Tohir. Keahliannya tersebut memang sudah dimilikinya sejak bangku sekolah dasar. Bahkan saat sekolah nilai tinggi acap kali diterimanya terkhusus pelajaran Seni Budaya.
Namun untuk melukis di media batu kali baru dilakoninya sejak tahun 2020. Keterbatasan modal membeli canvas menjadi alasannya. Kebiasaanya membantu Satgas Peduli Ciliwung membuatnya sering bertemu dengan batu-batu di pinggir sungai. Dari sanalah ia terpikir untuk menjadikan batu sebagai canvas lukisnya.
"Tapi setelah dijalani ternyata melukis di batu lebih mudah. Area yang kecil membuat saya tidak terlalu letih ketika melukis," ucap Tohir.
Ketekunan dan konsistensiny berkarya membuat hasil lukisannya semakin ciamik. Hasilnya harga karya Tohir pun semakin meningkat. Dimulai dari harga Rp20 ribu hingga saat ini mencapai Rp150 ribu.
"Secara bertahap naik. Saya pasarkan karya saya lewat sosial media Facebook dan Instagram. Pesanan datang dari restoran, kafe, dan kampus. Sudah pernah dikirim sampai ke Jakarta," ucapnya.
Jika ditotal jumlah lukisan batu Tohir sudah mencapai 500 batu. Karya-karya terbaiknya pun dipajang Tohir di kediamannya. Baginya berkarya memang wajib dilakukannya setiap hari, meskipun itu hanyalah hal sederhana. (cr1)