Di lain sisi justru pemerintah menaikan harga BBM yang secara otomatis mengganggu ketiga rencana tersebut yang berkaitan langsung dengan hajat hidup orang banyak. "Kenaikan harga BBM akan berdampak buruk bagi masyarakat menengah ke bawah," kata Fahreza.
Menurutnya, ini dapat mempercepat terjadinya inflasi tinggi dan meningkatkan jumlah orang miskin di Indonesia. Kenaikan harga BBM tentu menyentuh inflasi secara umum karena akan merambat ke seluruh sektor termasuk harga-harga komoditas kebutuhan dasar masyarakat.
Menaikan harga BBM juga akan mengganggu perputaran roda ekonomi dalam sektor-sektor strategis negara.
Sebagian besar aktifitas perekonomian nasional, dilanjutkan terutama sektor termasuk transportasi, industri, pertanian kelautan dan perikanan, pariwisata, dan lain sebagainya akan sangat terdampak.
Alih-alih menaikan harga BBM bersubsidi, semestinya pemerintah fokus untuk memberantas penyalahgunaan penerima manfaat BBM bersubsidi.
Namun selama ini, sudah menjadi rahasia umum banyak praktik mafia BBM bersubsidi yang dinilai merugikan rakyat dan negara.
Merespon sejumlah persoalan tersebut, PMII Cabang Kota Bogor mengambil sikap untuk menolak tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. "Kami mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM," pintanya.
Selain itu, pihaknya juga mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran. Mendorong pemerintah membuka ketertiban masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.