"Peninggian jalan membuat beberapa rumah terancam banjir kalau hujan karena posisinya lebih rendah dari jalan. Maka, kami buat saluran air," terangnya.
Dadan mengakui adanya masalah lalu lintas yang akan timbul akibat betonisasi yang sedang dilakukan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan RT, RW, Lurah, Camat, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub) mengenai jalur alternatif yang akan digunakan masyarakat.
"Karena lebar jalannya hanya 5 meter kita tidak bisa melakukannya setengah-setengah karena terlalu sempit. Terpaksa kami tutup secara total dan persegmen," jelas Dadan.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat di sekitar wilayah pengecoran untuk sementara waktu memindahkan kendaraannya selama 10 hari karena tidak dapat melintas ketika pengecoran berlangsung.
"Untuk progres lantai kerja sudah sepanjang 1 kilometer sedangkan pengecoran beton sudah mencapai 300-400 meter. Sekira 30 persen sudah selesai," paparnya. Proyek ini berlangsung sejak 25 Agustus dan ditargetkan rampung pada 17 Oktober 2022. (cr1)