Pemulung tersebut menjawab tinggal di Cimanggu.
“Mau minum ?,” ucap Safrudin Bima.
Pria bertopi tersebut langsung menjawab mau.
Tanpa rasa canggung, Safrudin Bima langsung memberikan gelas berisi teh manis miliknya.
“Sambil nunggu, bapak minum punya saya saja dulu, masih bersih belum diminum,” ungkap Safrudin Bima.
Menurut dia, semua warga adalah sama sehingga tak pernah membedakan siapapun. (*/rbg)