RBG.ID - Sebagai organisasi yang mewadahi para kaum cendekiawan muslim hingga di level kecamatan, Ikatan Cendekiawan Muslim (ICMI) harus mampu menghadirkan kegiatan yang bisa jadi berbeda dengan organisasi masyarakat (Ormas) Islam lainnya.
Hal tersebut diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya dalam acara Dialog Interaktif yang dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian acara Musyawarah Satuan ICMI Orsat Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (21/8).
BACA JUGA : Asep Wahyuwijaya: Jangan Cederai Tradisi Politik Adiluhung di Akar Rumput!
“ICMI sebagai sebuah organisasi di mana para pengurusnya dipastikan berasal dari latar belakang ormas Islam yang berbeda, maka harus diupayakan mampu menghadirkan kegiatan yang sesuai dengan tagline yang dicanangkan oleh Prof Arif Satria, Ketum ICMI sekarang yakni inspiratif dan transformatif,” ungkap pria yang biasa disapa kang AW tersebut.
Karena itu, sambung kang AW, ICMI harus bisa menjadi instrumen organisasi yang kegiatannya dapat mempertemukan gagasan dari berbagai latar belakang pemikiran.
“Sehingga, pada akhirnya produk dari kegiatan ICMI pun dapat menjadi inspirasi yang mendorong terjadinya proses transformasi atau perubahan pada tingkatan praxis atau prakteknya di masing-masing wilayah kerjanya,” jelas Kang AW yang juga menjadi Dewan Pakar ICMI Orda Bogor Barat tersebut.
Dalam acara yang diselengarakan di aula kantor kecamatan Ciampea dan dihadiri oleh Camat Ciampea, Yudi Santosa, Danramil Ciampea dan para penggiat ICMI serta para mahasiswa yang tinggal di Kecamatan Ciampea, Kang AW pun mengingatkan, tentang pentingnya peran dan respon kaum cendekia terhadap aneka persoalan yang dihadapi oleh masyarakat di Ciampea.