Disinggung apakah sudah ada bayangan SD yang akan dilakukan merger menjadi SMP, Hanafi menuturkan, bahwa kekurangan jumlah SMP Negeri saat ini di Kota Bogor berada di Kecamatan Timur dan Utara.
Untuk itu, pihaknya berencana melakukan merger SDN Duta Pakuan di Kelurahan Baranangsiang dan SDN Cimahpar 3 di Kelurahan Cimahpar. Dengan alasan luasan lahan kedua sekolah itu cukup memadai.
"Kedua itu yang rencananya akan kita jadikan SMP. Paling tidak warga Tanah Baru, Cimahpar itu bisa terfasilitasi yang selama ini hanya ke SMPN 15 dan 20," ucap Hanafi.
Sedangkan, di Bogor Timur selama ini hanya mengandalkan SMPN 18, yang lokasinya cukup jauh. Sehingga ada beberapa potensi yang memungkinkan untuk dijadikan SMP Negeri.
Selain itu, dijelaskan Hanafi, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Bappeda Kota Bogor untuk menambah atau membangun baru jumlah SMP Negeri di Kota Bogor.
Karena, jumlah ideal SMP Negeri di Kota Bogor berdasarkan hitungannya, paling tidak rasionya berjumlah 30 sekolahan. Sementara, untuk saat ini baru ada 20 SMP Negeri.
"(30 sekolah) Menurut saya bisa ideal, kan jumlah penduduk lama kelamaan terus bertambah, dulu 20 SMP cukup sekarang tidak dengan jumlah penduduk yang bertambah, usia sekolah juga bertambah," bebernya.
Karenanya perlu dirumuskan kembali terkait dengan rencana marger sekolah SD menjadi SMP di Kota Bogor. Selain itu, Disdik juga sudah berkoordinasi dengan Bappeda agar rencana kerja Pemda tahun depan harus mengarah pada penambahan SMP.