Kolaborasi kedua yang dibangun KPAD dengan satuan pendidikan seperti dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) serta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor.
Kolaborasi tersebut dilakukan dengan melakukan promosi dan pelatihan kepada guru-guru di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).
"Kerja sama ini melibatkan Forum Anak, Duta Anak, Duta Hari Anak, guru bimbingan konseling, tutor PAUD, serta penyelenggara satuan pendidikan. Ini dilakukan agar pemenuhan hak perlindungan anak di sekolah berjalan baik," tutur Dudih.
Kolaborasi terakhir yang dilakukannya ialah dengan sektor bisnis dan pariwisata. Bersama DP3A, KPAID mempromosikan program Hotel, Restoran, Kafe, Mal dan wisata edukasi ramah anak (Horeka Mal Wae).
Hal ini dilakukannya agar dapat membangun sistem pemenuhan hak dan perlindungan anak yang tertata, terstruktur, dan terintegrasi secara maksimal. Dia berharap konsep kolaborasi dan sinergi pentahelix yang dilakukannya dapat terus mewujudkan Kota Bogor sebagai KLA dan Kota Ramah Keluarga yang paripurna.
"Semoga dengan terciptanya hal itu dapat meminimalisir kasus-kasus pada anak seperti tawuran, pelecehan, eksploitasi, pornografi, kekerasan, penyalahgunaan narkoba, dan perkawinan pada anak," tandasnya. (cr1)