"Para petani kita kan sebagian besar tergolong sebagai petani gurem miskin (low income peasant), sehingga tidak bisa jadi motor pertumbuhan ekonomi. Supaya mereka bisa jadi motor pertumbuhan, pertama-tama kita harus bisa mendorong mereka bertransformasi dari peasant (petani gurem) menjadi farmer (petani), lalu bertransformasi menjadi agripreneur (wiratani), atau wirausaha di bidang agribisnis," tegas Prof. Rachmat.(cok)