Retno menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan pasien kenaikkan kasus harian dipengaruhi mobilitas masyarakat Kota Bogor yang saat ini semakin tinggi. Baik itu perjalanan lokal antar wilayah di Kota Bogor atau perjalanan regional antar wilayah di Jabodetabek.
“Semakin ke sini, masyarakat mulai kembali dengan mobilitas yang tinggi lakukan perjalanan lokal, regional atau luar negeri,” kata Retno, Rabu, (6/7).
Dari hasil tracing mayoritas pasien positif Covid-19 tidak bergejala. Bila dilihat jumlah kasus, dibanding awal Omicron Februari 2022, dengan rata-rata di atas 100 kasus baru setiap hari, Covid-19 Kota Bogor saat ini masih terkendali.
Kata Retno, meskipun terjadi peningkatan kasus, ketersediaan tempat tidur isolasi atau bed occupancy rate (BOR) Kota Bogor masih rendah dengan 3,5 persen atau dari 431 tempat tersedia hanya terisi 15 pasien dengan gejala berat.
Untuk itu, kata Retno, yang perlu diperhatikan masyarakat Kota Bogor agar tetap tenang meski kasus Covid-19 ini melambung, segera melakukan vaksinasi booster dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pelonggaran pemakaian masker diperbolehkan dengan syarat masyarakat beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka yang tidak padat orang. "Terpenting menjaga imun agar tetap terjaga dengan pola makan baik dan tetap patuh prokes," tambah Retno.
Diketahui, Pemkot Bogor pun saat ini mewaspadai adanya penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Untuk mengetahui varian baru itu diperlukan pengujian lab lanjutan Whole Genome Sequencing (WGS).(ded)