RBG.ID-CIBINONG, Pengamat Kebijakan Publik, Yusfitriadi menilai pembangunan Hotel Sayaga yang dilakukan PT. Sayaga Wisata sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor perlu dievaluasi dan diaudit.
Selain karena manajemennya yang selama ini belum membuahkan hasil, namun juga program pembangunan Hotel Sayaga belum juga rampung hingga sekarang.
"Saya pikir penting Bupati sebagai pemegang saham terbesar BUMD untuk mengevaluasi, apalagi saat ini tidak beres-beres (Hotel Sayaga, red) sudah bertahun-tahun. Jangan-jangan ada malpraktek dalam menggunakan anggaran negara untuk kepentingan hotel tersebut," ujar Yusfitriadi yang juga Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju itu, Rabu (29/6/2022).
Baca Juga: Pembangunan Hotel Sayaga Belum Juga Rampung, PT Sayaga Wisata Beberkan Kendalanya
Evaluasi perlu dilakukan, sambung Yusfitriadi, supaya terang benderang kapan hotel tersebut dapat rampung dan beroperasi. Termasuk keterbukaan anggaran yang telah dihabiskan dari pembangunan Hotel Sayaga yang justru tidak menarik secara desain.
Dari pandangannya, ketika BUMD setiap tahunnya disuntik dana APBD namun belum juga berkontribusi pada pendapatan daerah, itu sudah merupakan kerugian negara.
"Padahal pemda mendirikan BUMD-BUMD ini untuk menarik keuntungan, kontribusi bagi Pemkab Bogor, bukan Pemkab Bogor yang setiap tahunnya memberikan tambahan modal, bagi saya itu sebuah kerugian negara," tegas Yusfitriadi.