RBG.ID-BOGOR, Pemerintah pusat berencana mengubah minyak goreng curah ke kemasan sederhana. Ini dilakukan karena dinilai lebih higienis dikonsumsi masyarakat.
Namun, rencana pemerintah mengubah minyak curah dalam bentuk kemasan ini dikeluhkan masyarakat. Seperti diungkapkan para pedagang di Pasar Rumpin, Kabupaten Bogor, yang merasa keberatan karena menilai harga masih terlalu tinggi.
"Saat ini peminatnya lebih banyak minyak goreng curah karena harga murah dibanding minyak goreng kemasan," kata agen minyak goreng di Pasar Cicangkal Rumpin, Endah kepada Radar Bogor, Selasa (21/6/2022).
Baca Juga: Mendag Zulhas Bilang Harga Minyak Goreng Rp 14.000 Dua Bulan Lagi
Endah mengaku, peralihan minyak goreng curah ke kemasan bisa membuat sepi pembeli dan berdampak ke penurunan penjualan. "Kalau mau dialihkan harga tetap normal, karena perbedaannya cukup jauh. Untuk minyak goreng curah Rp13.500 perkilo, sedangkan minyak goreng kemasan Rp23 ribu perkilo," keluhnya.
Sementara itu warga Cicangkal, Sarwana (47) menuturkan, rencana peralihan minyak goreng curah ke kemasan berdampak besar dan perbedaan harga cukup jauh.
"Kami harap Pemerintah Pusat bisa memberikan solusi yang tepat. Stok minyak goreng kemasan di pasaran banyak, tapi harganya masih tinggi," ucapnya.