“Ya, seperti biasa kan di Kota Bogor ada yang buka hingga pukul 22.00 WIB, dan juga 00.00 WIB. Ya kami ingin agar maksimal disitu, kan banyak toko-toko di Bogor yang sampai pukul 22.00 WIB bahkan restoran sampai pukul 00.00 WIB juga banyak. Nah kami atur operasional di Surken sampai jam berapa,” paparnya.
Baca Juga: Sebelum Masa Jabatannya Berakhir, Bima Geber Penataan Kawasan Suryakencana Kota Bogor
Bima menambahkan, tentunya dengan rencana hingga larut malam, pihaknya akan menyediakan pengamanan dengan melibatkan warga. Untuk itu, Pemkot Bogor akan membangun sistem Punggawa Surken yang berasal dari unsur masyarakat.
“Jadi tim dibagi berapa blok, nanti dari warga untuk warga. Warga yang mengelola disitu, termasuk keamanannya karena Satpol PP kami kan jumlahnya terbatas,” tambahnya.
Menurutnya, peranan Grab dalam hal ini seperti mak comblang atau makes makernya. Sehingga Grab yang mencari tenantnya, dan didatangkan berdasarkan data mereka. Mana tenant yang prosfektif paling banyak customernya dan juga cocok jika berjualan di kawasan Surken.
“Kira-kira seperti itu. Nah ini kebanyakan dari tenant lokal. Untuk rencana membuat scooter seperti di Malioboro, akan disesuaikan dengan karakter Surken, karena bisa cocok bisa tidak,” tukasnya.
Sementara itu, dalam sambutanya Direktur Bisnis Grab Teknologi Indonesia, Iki Sari Dewi menyebutkan dengan semangat sinergi antara sektor swasta dan pemerintah mampu memberikan manfaaat yang besar bagi masyarakat. Pihak Grab meyakini melalui kolaborasi tersebut dapat memberikan manfaat yang banyak bagi warga Kota Bogor.
“Kami mendukung secara penuh upaya Pemkot Bogor dalam pemulihan ekonomi. Dengan semangat kolaborasi dan ikhtiar pemerintah, sektor swasta serta para merchant yang menjadi mitra Grab, diharapkan mampu membangkitkan gairah semua dan memberikan manfaat bagi warga Kota Bogor,” kata Iki sari Dewi.