Partai politik (Parpol) dinilainya lebih banyak bekerja secara eksklusif sehingga partisipasi para pemilih selalu diabaikan. "Partai lebih banyak mendorong kepentingan internal partai, ketimbang mendorong kepentingan masyarakat dengan memberikan ruang keterlibatan masyarakat secara luas," ujar Anwar.
Dia melihat sejauh ini belum ada itikad baik dari Parpol untuk memperbaiki tata kelola dengan menjalankan kepengurusan secara transparan dan lebih terbuka dengan partisipasi masyarakat.
Aturan pendaftaran dan verifikasi Parpol untuk pemilu pun masih dianggap lemah untuk dapat menyeleksi partai politik yang memiliki integritas, komitmen kepada publik, dan anti money politik.
Hal tersebut disebabkan verifikasi administrasi dan faktual kepengurusan tidak menyentuh aspek mendasar pada akuntabilitas, tata kelola, kinerja dan konsistensi terhadap fungsi yang diamanatkan Undang-undang.(cr1)