RBG.ID-BOGOR, Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia menggelar diskusi publik untuk dapat mendorong penyelenggara pemilu khususnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar memperketat pengawasan pada setiap tahapan berjalannya Pemilu.
Diskusi publik tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kopel Indonesia dengan Kampung Demokrasi dan Komunitas Pemuda Jujur (KPJ).
Kegiatan yang berlangsung secara online pada Kamis (4/8/2022), menghadirkan tiga narasumber, yakni Direktur Partnership for Goverment Reform, La ode Muhammad Syarif, Komisioner Bawaslu RI, Totok Haryono, serta Pendiri Kampung Demokrasi, Syamsuddin Alimsyah.
Direktur Kopel Indonesia, Anwar Razak menuturkan, diskusi publik tersebut bertujuan untuk mendorong komitmen penyelenggara pemilu dalam menyelenggarakan tahapan pendaftaran peserta sesuai mekanisme dan syarat pendaftaran.
Selain itu, diskusi yang digelar diharap dapat mendorong penyelenggara pemilu untuk merespon ekspektasi publik terhadap perbaikan demokrasi Indonesia dengan menguatkan integritas dalam setiap tahapan Pemilu. "Lewat diskusi ini penguatan komitmen dalam pengawasan partisipatif masyarakat juga diharap dapat berperan aktif mengawasi setiap tahapan Pemilu," imbuhnya.
Menurut Anwar, persoalan utama yang masih tersisa dalam proses pemilu baik legislatif maupun presiden adalah maraknya praktek money politik. Persoalan ini telah berimplikasi pada kualitas demokrasi yang rendah.
