RBG.ID - Sekitar 60 penggiat startup dan investor dari Indonesia dan Australia Barat bertukar pandangan soal perkembangan ekonomi digital.
Mereka berpartisipasi pada seminar hybdrid bertajuk “Indonesia-Western Australia Innovation Ecosystem: Unlocking opportunities in startup avenues” yang diselenggarakan oleh KJRI Perth pekan lalu.
Seminar ini menjadi sarana berdiskusi seputar potensi ekonomi digital dan perkembangan startup di Indonesia dan Australia Barat, sekaligus menggali peluang kolaborasi antar investor dan startup berbasis teknologi.
Baca Juga: Kwon Eunbi Mengaku Kebanjiran Job Setelah Merubah Citranya Baru-Baru Ini
"Seminar dibuka oleh Jodie Louise Hanns MLA mewakili Menteri Bidang Inovasi dan Ekonomi Digital Australia Barat," kata KJRI Perth dalam siaran pers pada Senin (24/7/2023).
Semuel A. Pangerapan, Dirjen Aptika Kemenkominfo, dan Italo Gani, Co-Founder Impactto, menyoroti besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia, dengan peluang yang masih terbuka luas untuk pengembangan startup berbasis teknologi.
Australia Barat, dengan ekosistem inovasi yang terus berkembang sebagaimana dipaparkan adalah mitra potensial bagi Indonesia khususnya di sektor agtech, healthtech, cleantech dan logistik.
Baca Juga: Anak Ferdy Sambo Lulus Akpol, Pemerhati Anak: Lebih Baik Jadi Pendeta
Seminar diperkaya pula dengan diskusi panel bersama penggiat startup dan venture capital dari Indonesia dan Australia.
Seminar ditutup oleh Konjen RI di Perth Listiana Operananta yang menyampaikan apresiasi kepada semua pembicara serta mendorong peningkatan kerja sama digital ekonomi Indonesia dan Australia Barat.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News