Senin, 22 Desember 2025

PBNU Netral dan Tidak Dukung Capres-Cawapres

- Kamis, 12 Januari 2023 | 15:11 WIB
HAPUS SEKAT: Gus Yahya (dua dari kiri) menyapa Ketua Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (Inti) Jawa Timur Gator Seger Santoso saat acara silaturahmi PBNU di Surabaya kemarin (11/1). (FRIZAL/JAWA POS)
HAPUS SEKAT: Gus Yahya (dua dari kiri) menyapa Ketua Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (Inti) Jawa Timur Gator Seger Santoso saat acara silaturahmi PBNU di Surabaya kemarin (11/1). (FRIZAL/JAWA POS)

Gus Yahya menduga kelompok radikal sudah punya sosok yang dijagokan dalam pilpres. Itu sebabnya, potensi penggunaan politik identitas bakal menguat kembali. ”Mereka kalau menemukan gaco, ini bisa menjadi ancaman serius. PBNU akan mencegah politik identitas,” tegasnya.

Satu Abad NU

Puncak peringatan satu abad NU akan digelar pada 7 Februari mendatang. Resepsi acara dipusatkan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir pada acara yang diperkirakan dihadiri jutaan warga nahdliyin itu. Karena massa yang datang diperkirakan membeludak, Gus Yahya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Khususnya warga Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya yang mungkin terdampak acara akbar tersebut.

”Mohon maaf ke warga Surabaya, Sidoarjo, dan mungkin lebih luas lagi yang akan terdampak dengan resepsi besar peringatan harlah satu abad NU,” kata Gus Yahya. Dia mengajak masyarakat untuk terlibat di momen itu.

Tidak terbatas hanya untuk warga nahdliyin. Tapi juga masyarakat secara umum. Baik lintas organisasi maupun lintas agama. Itu sebagai bentuk keterbukaan NU terhadap setiap kelompok dan paham keagamaan.(jpc)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X