''Tanpa perubahan apapun. Istilah Sekum PP Muhammadiyah adalah pemilu harga mati,'' paparnya.
Artinya, selain luber dan jurdil, pemilu juga dilaksanakan lima tahun sekali sesuai amanat UUD 1945.
Jadi, tidak perlu lagi mengembangkan wacana perpanjangan masa jabatan presiden atau penundaan pemilu.
Selanjutnya, pemilu harus dilaksanakan dalam suasana nyaman, aman, gembira, dan berkualitas.
Masuk bilik suara dengan gembira. Tidak perlu saling bersitegang, tapi menikmati pemilu sebagai sebuah kontestasi kekeluargaan. Jangan ada lagi pembelahan politik di tubuh bangsa.
''Itu sudah harus menjadi masa lampau, karena harganya terlalu mahal,'' tutur tokoh kelahiran Bandung itu.
Poin selanjutnya adalah pemilu sebagai ajang untuk membangun persatuan dan kemajuan bangsa. Pemilu harus dilaksanakan dengan hikmah kebijaksanaan. Bukan hanya ajang untuk merebutkan kursi.
Ketua KPU, Hasyim Asy'ari menegaskan, komitmen lembaganya. Menurut dia, tahapan pemilu sudah berjalan.