RBG.ID, BEKASI SELATAN – Memasuki tahun politik 2023 dan Pemilu 2024, politik identitas di Indonesia mulai ramai diperbincangkan lagi.
Kampanye politik ini dianggap berhasil dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017. Bagi sebagian lain, sebagai kekalahan demokrasi Indonesia.
Waktu itu, Anies Baswedan berpasangan dengan Sandiaga Uno berhasil mengalahkan perolehan suara duet Basuki Tjahaja Purnama dengan Djarot Saiful Hidayat.
Kini, Anies Baswedan sendiri sudah purna tugas dari Balaikota DKI Jakarta sejak medio Oktober 2022 lalu.
Mantan gubernur DKI itu justru digadang-gadang sebagai Calon Presiden (Capres) oleh Partai NasDem untuk Pilpres 2024 mendatang.
BACA JUGA: Ini 23 Partai Peserta Pemilu 2024
Nah, sebagian kalangan memprediksi Politik Identitas bakal kembali mewarnai Pilpres 2024 nanti. Pertanyaannya, bolehkah kampanye politik berdasarkan kesamaan latar belakang suku, ras, golongan hatta agama sekalipun?