Senin, 22 Desember 2025

Jelang Pemilu 2024, AHY Ungkap Tiga Ancaman Demokrasi

- Rabu, 3 Agustus 2022 | 09:32 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono usai menggelar pertemuan tertutup di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Pertemuan antara Partai Demokrat dan Partai NasDem tersebut untuk mempererat komunikasi dan silaturahmi.  Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono usai menggelar pertemuan tertutup di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Pertemuan antara Partai Demokrat dan Partai NasDem tersebut untuk mempererat komunikasi dan silaturahmi. Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com

RBG.ID-JAKARTA, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperingatkan tentang tiga ancaman yang bisa merusak demokrasi dalam Pemilu 2024 mendatang. Ancaman pertama, menurutnya, adalah politik uang atau politik transaksional.

“Mari kita kawal Pemilu ini agar tidak terjadi politik uang yang berlebihan, vote buying. Ini bahaya karena hanya mereka yang memiliki uang yang akhirnya bisa menguasai politik dan mengawaki negara ini,” seru AHY di depan KPU, Bawaslu, pimpinan partai-partai politik, dan juga media, di Jakarta.

Ancaman kedua, kata AHY, adalah politik identitas. Pasalnya, jika dieksploitasi secara berlebihan, politik agama, suku, ras dan identitas lainnya, maka ini berbahaya.

“Bisa dipastikan ini hanya akan menimbulkan perpecahan diantara kita dan sentimen itu akan diteruskan pada anak, cucu kita. Cost-nya terlalu tinggi,” tegas AHY.

Baca Juga: Kepengurusan Partai Demokrat Kabupaten Bekasi Gemuk Bakal Dirampingkan Romli

AHY juga menuturkan soal ancaman ketiga, yakni politik fitnah, hoax, fake news, hinga black campaign atau kampanye hitam. “Mari kita memiliki mekanisme sebagai bangsa untuk melawan itu semua. Jangan biarkan bangsa kita dihancurkan oleh perilaku buzzer-buzzer yang hanya ingin meruntuhkan persatuan diantara kita,” jelasnya.

Sebagai solusi, AHY mengajak penyelenggara pemilu, maupun masyarakat, khususnya generasi muda, sebagai kelompok calon pemilih terbesar, untuk mengembangkan literasi politik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X