RBG.ID – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka kans bekerja sama. Mereka berpeluang membentuk koalisi baru. Poros keumatan bakal menjadi sebutan koalisi dua partai religius itu.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menuturkan, sangat mungkin PKB menjalin koalisi dengan PKS untuk menghadapi Pilpres 2024. Kedua partai memiliki romantisme masa lalu.
Misalnya, dalam koalisi poros tengah bersama PAN, PPP, dan PBB yang memenangkan KH Abdurrahman Wahid di Pemilu 1999. Lalu, ikut memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla di Pilpres 2004.
’’Apakah 2024 bisa membangun koalisi dan menjadikan capres koalisi itu menang, sangat mungkin,’’ katanya kemarin (8/6).
Jazilul juga menyampaikan apresiasi kepada PKS saat pelaksanaan milad ke-20. Saat itu PKS memberikan kesempatan bagi Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar untuk tampil di podium. ’’Itu tandanya PKS dan PKB sedang membangun kemesraan,’’ ujarnya.
Menurut dia, poros keumatan PKB-PKS adalah sesuatu yang baru. Berpotensi menjadi magnet bagi partai lain untuk ikut serta. ’’Minimal partai di luar partai-partai gajah. Ini bisa menjadi ’koalisi semut merah’, kecil tapi berasa,’’ ucapnya.
PKS menyambut baik ajakan koalisi dari PKB. Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi menyatakan, PKB dan PKS merupakan partai nasionalis yang bercorak Islam. ’’Pasti cepat klop. Dari program saja terlihat sama. Cara berpolitik kami sudah 11-12 lah,’’ tuturnya.
Habib menilai koalisi PKB dan PKS akan memiliki kekuatan yang dahsyat. Capres yang didukung PKB dan PKS tidak akan membeli tiket kosong. Sebab, di balik dua partai itu terdapat kekuatan grass roots yang bisa diandalkan. PKS dengan kader ulet dan militan, sedangkan PKB mempunyai jaringan kiai kampung dan para santri. (lum/c18/bay)