politik

Asep Wahyuwijaya Dorong Debat Capres di Kampus, Ternyata Ini Alasannya

Senin, 28 Agustus 2023 | 20:15 WIB
Asep Wahyuwijaya (Foto : Hendi/ Radar Bogor)

 

RBG.ID - Sebagai wujud penghormatan dan menguji keyakinan para bakal calon presiden terhadap ilmu pengetahuan yang mesti menjadi basis dalam proses pembangunan ke depan, maka debat Capres di kampus harus didorong sepenuhnya. Hal tersebut diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya.

Menurut Asep Wahyuwijaya, ada banyak manfaat yang bisa diperoleh apabila debat bakal calon presiden bisa dilaksanakan di kampus.

Pertama, kata Asep Wahyuwijaya, pembangunan yang baik tidak bisa dilepaskan dari faktor riset atau kajian ilmiah, sehingga partisipasi kampus dalam kaitannya dengan rencana pembangunan nasional pun diharapkan bisa memberikan konstribusi pemikirannya sejak dini kepada para Bacapres.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Baggy Jeans' - NCT U (Romanization)

“Dalam konteks ini, kita pun berharap bahwa agenda depolitisasi kampus produk orde baru pun bisa mulai dieliminasi, karena pada prinsipnya, menurut hemat saya, kelompok kaum terdidik atau masyarakat kampus tidak boleh dijauhkan dari politik dan kebijakan pemerintah sebaliknya justru pemikiran kampus harus mampu mengintervensi kebijakan pembangunan baik di tingkat daerah maupun nasional,” jelas Asep Wahyuwijaya yang juga Caleg DPR RI Partai NasDem Nomor urut 1 tersebut.

Kedua, sambung Asep Wahyuwijaya, debat bacapres di kampus pun diharapkan dapat meningkatan perhatian para mahasiswa terhadap politik dan pembangunan di negaranya. Sebab bagaimanapun, para mahasiswalah yang ke depannya akan menjadi pemimpin di republik ini.

Ketiga, peran kampus sebagai institusi akademis memiliki kewenangan yang cukup absah (legitimated) dalam melakukan proses pengujian atau eksaminasi atas gagasan-gagasan yang hendak disampaikan oleh Bacapres.

Baca Juga: Fix Juragan Tanah! Cek LHKPN Wagub Sulawesi Tenggara H. Lukman Abunawas yang Punya 24 Bidang Tanah

“Merujuk pada setidaknya alasan-alasan di atas, maka membuka ruang diskusi yang objektif dan berbasis keilmuan dari gagasan para bacapres saya kira memiliki manfaat yang penting dan strategis dalam membangun tradisi demokrasi politik yang substantif,” tegas kang AW (sapaan Asep Wahyuwijaya,red.

“Saya sependapat dengan beberapa pihak bahwa pada saat debat atau diskusi dilakukan tidak perlu juga ada atribut partai yang bertebaran di dalamnya,” sambung Asep Wahyuwijaya.

Lebih lanjut Asep Wahyuwijaya menjelaskan, yang ingin kita uji itu kekayaan otentisitas gagasan tentang Indonesia dari para bacapres bukan ramainya atribut parpol.

Baca Juga: Waduh! 10 Kota dengan Kualitas Udara Terburuk Berasal dari Kota Pendukung Jakarta: Depok Duduki Peringkat Satu

“Kalau Bacapres bisa melakukan debat di kampus, ke depannya barangkali bisa saja bakal calon kepala daerah pun melakukan hal yang sama. Jadi bukan cuma bisa obral janji yang tak berdasar atau melakukan pencitraan belaka,” pungkas Asep Wahyuwijaya. **

Tags

Terkini