RBG.ID – Jelang Pemilu 2024, Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengutarakan pendapatnya.
Kali ini, pria yang juga menjabat ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menyampaikannya melalui buku.
Tidak cukup tebal.
Baca Juga: Tunjukan Sisi Act Of Service, Penggemar Dibuat Meleleh Lihat Perlakuan Jaehyun NCT Terhadap Staffnya
Hanya 27 halaman.
Judulnya Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Buku pendapat SBY itu dibedah di kantor DPP Partai Demokrat, Senin (26/6).
Baca Juga: Kualitas Musik dan Lirik dari Lagu-lagu TXT yang Penuh Makna Kembali Tuai Pujian
Dalam bukunya, SBY mengemukakan sejumlah isu.
Mulai narasi cawe-cawe untuk kebaikan pemilu, isu keinginan Jokowi soal pilpres diikuti dua paslon, isu Jokowi tidak suka Anies Baswedan, endorsement pada capres tertentu, hingga isu Jokowi sebagai penentu pasangan capres-cawapres.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mengatakan, buku tersebut berangkat dari kegelisahan SBY melihat fenomena akhir-akhir ini.
Baca Juga: Selamat! 'HARD' Jadi Album SHINee dengan Penjualan Tertinggi dalam Sehari di Hanteo
’’Isu tentang cawe-cawe Jokowi dalam Pilpres 2024 nanti bisa kita jadikan pelajaran. Apa batas-batas kekuasaan itu, sehingga tidak membuat kekuasaan itu menjadi ilegal,’’ ungkapnya.
Mantan menteri pemuda dan olahraga (Menpora) itu menjelaskan, pemimpin negara demokratis harus mengetahui batasan.
Karena itu, dalam UUD 1945 ada pasal impeachment (pemakzulan) yang bisa memberhentikan presiden.