Kedua, sosok kefiguran Kaesang.
Yusfitriadi menambahkan, tak ada yang tidak kenal Kaesang di republik ini, selain sosok muda yang energik dan jaringan luas, dia juga anak seorang presiden.
"Ketika kaesang berkontestasi, maka segala kekuatan akan dicurahkan untuk kemenangan Kaesang," papar dia.
BACA JUGA: Bima Arya Kumpulkan Para Wali Kota di Jakarta, Ternyata Ini yang Dibahas
Terkait apakah faktor kemenangan kaesang harus koalisi atau tidak. Pasti, tutur dia, kursi PDIP di Kota Depok tidak cukup untuk mengusung kader sendirian, namun harus berkoalisi dengan partai lain.
"Terkait partai yang harus diajak koalisi partai mana, mungkin masih terlalu dini, karena elektabilitas partai politik sebagai basis syarat mengusung calon walikota dan wakil walikota Depok baru akan dipastikan oleh hasil Pemilu 2024. Bahkan bukan tidak mungkin berkoalisi dengan PKS," ungkap dia.
Hasil survei pertama yang dilakukan oleh LS Vinus Kota Depok dengan menggunakan metode random sampling melalui dalam jaringan (daring).
BACA JUGA: Demokrat Tidak Yakin Koalisi Besar Bakal Terbentuk, Ini Alasannya
LS Vinus Kota Depok, Andi Maulana mengatakan, populasi survei merupakan masyarakat Kota Depok yang sudah mempunyai KTP di Kota Depok.
"Sampel survei kita tersebar di semua Kelurahan dan kecamatan di Kota Depok," kata Andi, Minggu (16/04/2023).
"Adapun yang tidak tahu sebanyak 12 persen. Artinya, setengah dari masyarakat Kota Depok setuju Kaesang Pangarep menjadi Walikota Depok," lanjut Andi.
BACA JUGA: Kumpul di Vinus, Para Tokoh Politik Ungkap Beratnya Menata Pemerintahan Kabupaten Bogor
Andi menambahkan, LS Vinus akan mengadakan kembali survei di Kota Depok dengan target partai politik dan calon anggota legislatif untuk tingkat daerah Kota Depok. (*)