Hal itu menjadi hak partai yang tergabung dalam KIM untuk mengusung mantan gubernur Jawa Barat itu.
Hasto menegaskan bahwa PDI Perjuangan juga memiliki mitra-mitraan strategis yang akan mengubah konstelasi politik yang ada di Jakarta.
“Proses komunikasi terus menerus dilakukan, ketika ada pihak-pihak yang bukan karena dukungan rakyat kemudian oleh kekuasaan mencoba untuk menghadirkan calon tunggal di Jakarta, tentu itu tidak sehat bagi demokrasi,” tegas Hasto.
Soal calon gubernur yang akan diusung PDI Perjuangan di Jakarta, Hasto mengatakan bahwa pengumuman pasangan cagub dan cawagub akan diumumkan dalam waktu yang tepat.
Saat ini PDIP tengah fokus memprioritaskan untuk calon kepala daerah di tingkat Kabupaten/Kota.
“Nanti akan diumumkan pada momentum yang tepat, PDI Perjuangan sekarang memprioritaskan terlebih dahulu di tingkat Kabupaten/Kota sambil kami mempersiapkan seluruh infrastruktur,” kata Hasto.
Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu membeberkan kegiatan partai dalam mempersiapkan infrastruktur untuk Pilkada.
Salah satunya, dengan menggelar Rapat Koordinasi Nasional untuk Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) PDI Perjuangan dalam waktu dekat.
Kemudian, lanjut Hasto, akan ada pelatihan untuk tim kampanye pada gelombang keempat pada 9 Agustus 2024.
“Sehingga proses pergerakan untuk kemenangan berdasarkan kekuatan gotong royong partai yang menyatu dengan rakyat itu dipersiapkan sambil menunggu finalisasi, khususnya calon-calon gubernur dan wakil gubernur,” jelasnya.
Baca Juga: Ditunda Lagi, Boeing 747-8i Pengganti Air Force One 'Tua' Pesanan Trump Gagal Unjuk Wajah Tahun Ini
Yang jelas, kata Hasto, pilkada di Jakarta tidak akan melawan kosong. Begitu juga pilkada di Sumatera Utara (Sumut) dan Jawa Timur (Jatim).