Budiman menjelaskan, masyarakat juga disarankan supaya berhati-hati, terutama kepada agenda yang didanai oleh asing.
“Agenda aktivia perlu mengaitkan demokrasi dengan keadilan sosial, keadilan global dan dengan kemajuan,” tambahnya.
Indonesia hari ini, ungkap Budiman Sudjamtiko, berkesempatan untuk mempunyai keberlanjutan pembangunan dengan adanya komitmen Capres Prabowo terhadap keberlanjutan presiden Jokowi, namun tengah dihalang-halangi.
“Negara berkembang tak dibolehkan punya pemimpin yang berani, cerdas dan strategis sekaligus,” ungkapnya.
Ia menjabarkan, jika sudah ada yg terlanjur cerdas, mereka akan upayakan jangan berani; kalau sudah ada yg berani, upayakan jangan cerdas. Jika sudah terlanjur cerdas dan berani, upayakan jangan strategis berpikirnya.
“Dan tahun 2024 ini, kita mempunyai kesempatan untuk tidak hanya mempunyai pemimpin yang berkomitmen pada keberlanjutan pembangunan, namun juga pemimpin yang berani, cerdas, dan strategis cara berpikirinya. Kesempatan tak akan datang lagi, ini harus kita ambil,” pungkas Budiman.