RBG.ID - Suhu politik jelang pemilu makin panas, terlebih Partai Demokrat mengungkapkan bahwa bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan lebih memilih Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres).
"30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," ungkap Sekretaris Jenderal Partai Demokrat yang juga Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, Teuku Riefky Harsya dalam keterangannya, Kamis (30/8/2023).
Ia menambahkan, hari ini, Kamis (31/8/8) Partai Demokrat sudah melakukan konfirmasi kabar tersebut kepada Anies Baswedan.
Baca Juga: Muhaimin Iskandar Jadi Cawapres Anies Baswedan, Prabowo Subianto: Inilah Namanya Demokrasi Kita
"la mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Partai Demokrat "dipaksa" menerima keputusan itu (fait accompli)," ucap Teuku Riefky Harsya.
Menyikapi hal itu, kata dia, Partai Demokrat melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya.
Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.
Baca Juga: Besi Baja Jembatan Leuwiranji Patah, Truk Dilarang Melintas Selama Sebulan
Sebagai bahan pertanggungjawaban anggota Tim 8 yang mewakili Partai Demokrat kepada Rapat Majelis Tinggi Partai, Teuku Riefky Harsya memberikan penjelasan lengkap apa yang telah terjadi dalam Koalisi Perubahan secara kronologis.
Menurut Teuku Riefky Harsya, meskipun Anies Baswedan telah diusung oleh Partai Nasdem sebagai Capres sejak 3 Oktober 2022, namun hingga 22 Januari 2023 baik Anies Baswedan maupun Partai Nasdem belum berhasil membentuk sebuah koalisi Parpol yang memenuhi syarat Presidential Threshold 20 persen.
"Atas dasar persahabatan dan chemistry yang selama ini terbangun antara Anies dan Ketum AHY, maka pada 23 Januari 2023 di sebuah rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Anies Baswedan mengajak Ketum AHY "menjemput takdir" sebagai pasangan Capres-Cawapres 2024-2029 dengan kesepakatan Anies membawa Partai Nasdem, Ketum AHY membawa Partai Demokrat dan keduanya bekerjasama untuk mengajak PKS," jelas Teuku Riefky Harsya.
Baca Juga: Surya Paloh Duetkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar, Demokrat Kecewa Berat
Ia menambahkan, peristiwa tersebut disaksikan oleh 4 orang dari Tim 8.
Teuku Riefky Harsya mengungkapkan, secara formal, Koalisi Perubahan untuk Persatuan diresmikan 14 Februari 2023 dengan penandatanganan piagam koalisi oleh ketiga ketua umum partai yang berisi 6 butir kesepakatan, di antaranya 1) Namanya Koalisi Perubahan untuk Persatuan; 2) Sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai Capres; 3) Capres diberikan mandat untuk menentukan Cawapresnya dengan kriteria yang telah ditentukan; 4) Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pasangan Capres-Cawapres dideklarasikan; 5) Capres diberi keleluasaan untuk memperluas dukungan politik; 6) Untuk menyelenggarakan keputusan KPP, dibentuk sekretariat. Piagam koalisi itu dilandasi oleh asas keadilan dan kesetaraan. (*)