Senin, 22 Desember 2025

Gagal Lobi AHY Agar Tinggalkan Anies, Cak Imin Sebut Perbedaan Pilihan Politik Kokohkan Demokrasi

- Kamis, 4 Mei 2023 | 08:50 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin disambut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023) malam.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin disambut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023) malam.

RBG.ID-BOGOR, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sepertinya akan berbeda pilihan pada Pilpres 2024.

Pasalnya, Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin itu gagal melobi AHY agar meninggalkan Anies Baswedan. Muhaimin Iskandar sudah mengajak AHY agar membentuk koalisi besar dalam menghadapi Pilpres nanti.

Gagal melobi Demokrat, Muhaimin Iskandar AHY sepakat bahwa perbedaan dalam sikap dan pilihan politik memperkokoh demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Golkar dan PKB Bentuk Koalisi Inti Sebagai Jembatan Antara KIB dan KKIR

Cak Imin dan AHY yang bertemu di kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, pada Rabu (3/5/2023) malam, pun menilai perbedaan sikap dan posisi dalam politik hal biasa.

Perbedaan ini tidak boleh menutup jalur komunikasi antarpartai, terutama dalam membahas isu-isu kebangsaan.

"Kami bersepakat pada dasarnya perbedaan koalisi, perbedaan pilihan dalam partai maupun kepemimpinan nasional adalah bagian dari upaya mengokohkan dan menguatkan demokrasi kita sehingga dibutuhkan semangat saling menghormati, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi kekeluargaan dan persamaan di antara kita," kata Cak Imin setelah bertemu Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan AHY di Cikeas.

Baca Juga: The Moon Dikonfirmasi Bakal Tayang Awal Agustus 2023, D.O EXO Perankan Karakter Astronaut

Dia menilai perbedaan itu menjadi kekayaan dan khazanah dalam berpolitik apabila demokrasi dipahami sebagai ajang untuk saling berbagi.

"Nanti kalau Mas AHY menang, misalnya, saya akan teriak dari jauh jangan lupa saya mas, tetapi kalau saya yang menang pasti saya tidak akan lupa Mas AHY. Itulah demokrasi, yang tentu saling berbagi," paparnya.

"Jadi, dengan kesepahaman itu maka perbedaan justru khazanah, kekayaan di antara kita, dan itu akan mendewasakan kita," kata Muhaimin yang datang ke Cikeas didampingi beberapa pengurus DPP PKB.

Baca Juga: Daftar Bacaleg Serentak, Partai Nasdem Menanti Angka Lima

Dia pun berharap pertemuan-pertemuan serupa terus berlanjut ke depannya. "Semoga pertemuan ini juga akan berlanjut dengan pertemuan-pertemuan antarpartai, terutama menjelang pemilu yang akan datang. Saya sengaja terus berkunjung dengan teman partai lain dan berbagai ikhtiar untuk dialog positif bagi kemajuan demokrasi kita," kata Muhaimin.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan bahwa Demokrat menghormati perbedaan sikap dan pilihan koalisi partai-partai politik, termasuk yang diambil oleh PKB.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X