Sementara itu, pengamat politik Ray Rangkuti menilai potensi konflik kepentingan sangat rawan dalam kasus tersebut.
Karena itu, dia berharap Betty tidak sebatas mundur dari posisinya sebagai koordinator wilayah Maluku.
Namun, perlu juga menonaktifkan diri selama pilkada.
”Nonaktif. Tidak hanya mundur dari wilayah,” ujarnya.
Ray mengingatkan, situasi tersebut berpotensi memicu sentimen negatif kepada penyelenggara.
Padahal, kepercayaan publik kepada KPU baru berangsur pulih pascakasus Hasyim Asy’ari.
”Cukup sudah. Jangan sampai perilaku mengorbankan bangsa demi keluarga ini merambat juga ke KPU,” tuturnya. (far/c19/ttg)
Artikel Terkait
Doa Ridwan Kamil untuk Anies Baswedan Usai Gagal Maju di Kontestasi Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, KPU Gelar Pemeriksaan Kesehatan untuk Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor
Deretan 15 Pesohor yang Berpartisipasi dalam Pilkada 2024, dari Si Doel hingga Vicky Prasetyo
KPI UIKA Bogor x KPID Jawa Barat Gelar Seminar Literasi Media Tuk Masa Depan Demokrasi Jelang Pilkada Serentak 2024
KPID Jawa Barat Janji Bantu Awasi Pilkada Serentak 2024 dengan Serius, Cegah Pelanggaran Etik di 27 Kabupaten/Kota
Debat Panas Kepemimpinan Jokowi 'Dikuliti' Rocky Gerung Imbas Isu Cawe-cawe di Pilkada 2024
Kewajiban Cuti Penuh di Pilkada Diuji ke MK, Minta Disamakan dengan Pilpres