Budiman Sudjatmiko Ungkap Pentingnya Faktor Geopolitik pada Pilpres 2024

“Timbul kesadaran nasionalisme di negara-negara jajahan yang mendakwa kolonialisme,” tambah Budiman.

Ia menjelaskan, timbul aksi sosialisme di negara-negara penjajah yang mendakwa kapitalisme.

Baca Juga: Banjir Hujatan di Twitter Usai Senggol Dirty Vote, Ternyata Marshel Widianto Ngetweet Begini

“Ini menimbulkan pertikaian yang besar, perampasan sumber daya, dan ujungnya perang dunia kedua. Ini semua diawali dari timbulnya tiga faktor itu," ujar Budiman.

Posisi Indonesia

Walaupun tidak menantikan hal tersebut terjadi kembali, Budiman Sudjatmiko berpesan agar Indonesia bersiap dalam menghadapi dinamika geopolitik global tersebut.

“Jika terjadi eskalasi global, Indonesia mempunyai resiko yang cukup tinggi. Indonesia masuk dalam kelompok negara yang kaya raya dari sisi sumber daya alam, tapi sumber daya manusia-nya termasuk biasa-biasa saja, dan kita tidak memiliki senjata nuklir.” jelas Budiman.

Baca Juga: Bella Bonita Alami Tangan Bergetar Hingga Menggigil, Denny Caknan : Kuat Sayang

“Negara seperti kita, jika tidak diatur dengan baik, rentan dimasuki dominasi dan keperluan asing bila terjadi pertikaian sosial yang menjurus kepada konflik antar-kelas dan konflik suku atau agama,” tambah Budiman

Dalam menghadapi hal tersebut, Budiman menegaskan bahwa Indonesia memerlukan kepemimpinan yang berkelanjutan yang sifatnya strategik dan visioner.

“Transformasi global adalah sebuah proses panjang, kita memerlukann pemimpin-pemimpin yang visioner dan strategik untuk minimal satu generasi selanjutnya untuk mengawsi Indonesia. Jadi tidak hanya pemimpin saja, tapi lebih dari satu pemimpin yang miliki visi dan strategi yang berkelanjutan.” jabarnya.

Baca Juga: Usai Dikaitkan dengan Kematian Dante, Raffi Ahmad Jelaskan Hubungannya dengan YA

Pemilihan Umum Tahun 2024, dan khususnya Pemilihan Presiden, Budiman berpendapat bahwa salah satu bagian vital yang sangat menetapkan arah Indonesia dalam menanggapi kondisi global.

“Hari ini kita sudah bertengger di posisi global yang strategis di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, dengan banyaknya sumber daya alam yang dikuasai dan diperlukan dalam global supply chain,” kata Budiman.

“Meneruskan hal ini dalam sebuah transisi yang damai kepemimpinan yang visioner strategik, merupakan hal yang vital untuk diadakan,” pungkasnya.