Budisatrio Sebut Target dan Strategi Prabowo Gibran untuk Berantas Kemiskinan

RBG.ID – Jelang debat terakhir Pilpres 2024 yang akan mengulas kesejahteraan sosial, Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono menyampaikan target-target yang ingin dicapai oeh paslon 02 di sektor tersebut.

Dia mengatakan, penurunan angka kemiskinan dan pemberantasan kemiskinan absolut yang disertai dengan keberpihakan pada petani dan nelayan di desa menjadi capaian utama.

“Prabowo Gibran menjadikan pemberantasan kemiskinan sebagai target utama,” ungkap Budisatrio.

Baca Juga: Intip Beberapa Musisi Indonesia Yang Lagu-Lagunya Dihapus Karena Terkena Dampak Perseteruan Antara Universal Music Group dengan TikTok

Lebih lanjut, ia mengatakan, dalam dua tahun pertama akan memberantas kemiskinan ekstrim menjadi 0%, dan juga menekan angka kemiskinan menjadi di bawah 5% dalam waktu lima tahun pemerintahan.

“Saat ini masih diangka 9,36%,” sebut Budisatrio.

Budisatrio melanjutkan, Prabowo Gibran berkomitmen untuk meneruskan program-program kesejahteraan sosial yang saat ini sudah dilakukan dengan baik di bawah pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Asyik Loh! Semarang Punya 7 Destinasi Wisata Rekreasi Populer Cocok Buat Isi Long Weekend Anti Boring Bareng Keluarga, Bocil Pasti Betah Deh!

"Dalam visi misi kami, ada pioritas utama terkait hal ini. Yaitu meneruskan dan menyempurnakan kartu-kartu kesejahteraan sosial serta kartu usaha,” kata Budisatrio.

Ia menambahkan, program seperti KIS, KIS Lansia, KIP, Kartu Sembako, Prakerja, Mekar dan PKH akan diteruskan.

“Dari perkembangan terbaru, Kartu Tani akan kita dihapuskan dan diganti dengan yang lebih efektif untuk menjamin pasokan pupuk bagi petani,” tutur Budisatrio.

Baca Juga: Bingung Mau Cari Smartphone Buat Musim Hujan? Smartphone Ini Mungkin Bisa Jadi Rekomendasi Untuk Kalian

Menurutnya, salah satu masalah terbesar dari bantuan sosial adalah memastikan penyaluran yang tepat waktu dan sasaran.

“Keluhan yang sering ditemui di lapangan adalah tidak tepat sasaran. Ini harus kita sempurnakan. Perlu perbaikan dan update yang berkelanjutan terhadap data penerima, tentunya sesuai dengan aturan yang ada,” ujarnya.