RBG.ID-JAKARTA, Partai Demokrat yang sejak awal mengusung Anies Baswedan bersama NasDem dan PKS, merasa telah dikhianati. Itu terjadi setelah NasDem memutuskan meminang Muhaimin Iskandar sebagai pendamping Anies.
Kini, Partai Demokrat resmi keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Setelah keluar dari koalisi pengusung Anies Baswedan, Dempokrat kembali menjajaki koalisi baru.
Namun, untuk membentuk koalisi baru tidak mudah bagi Demokrat. Pasalnya, partai politik yang memiliki wakil di parlemen sudah membentuk koalisi masing-masing.
Baca Juga: PKS Batal Hadir ke Deklarasi Anies Baswedan-Cak Imin di Surabaya Hari Ini, Ini Alasannya
PKS masih bertahan dengan koalisi lamanya bersama NasDem dan PKB. Begitu juga dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku terkejut dan tidak menyangka Anies Baswedan setuju berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.
Terlebih setelah sekitar setahun lamanya bergandengan tangan untuk bisa mengusung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diharapkan bersama.
Baca Juga: Deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Hotel Majapahit Disaksikan Puluhan Kiai
”Apalagi, seminggu yang lalu (25 Agustus 2023) Pak Anies dengan didampingi Tim 8 menyampaikan kepada saya dan didengar oleh semua bahwa awal September ini mendeklarasikan koalisi ini dalam kapasitasnya sebagai capres dan cawapresnya. Tapi, tiga hari kemudian atau saat ini, yang kita dapatkan sesuatu yang sangat mengejutkan,” ungkap SBY.
Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera terbuhul dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Koalisi ini sepakat dari awal mengusung Anies sebagai capres.
Demokrat ngotot mengusulkan ketua umum mereka, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai cawapres. Adapun PKS mengapungkan kader mereka yang pernah memimpin Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Hanya Nasdem yang sedari awal tidak mengajukan cawapres secara definitif.
Baca Juga: Lokasi Tilang Uji Emisi di Jakarta Bakal Berpindah-pindah, Cek Daftar Titiknya
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mengungkapkan, pihaknya secara bersama-sama telah menggelar rapat terkait posisi Demokrat.
Berdasar hasil rapat, majelis tinggi partai memutuskan bahwa Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres dalam Pilpres 2024.
Artikel Terkait
Tawarkan Muhaimin Iskandar Cawapres Anies, SBY Sebut Manuver Politik Surya Paloh Sangat Buruk
Anies Baswedan Akhirnya Buka Suara Usai Duet dengan Cak Imin Terungkap dan Demokrat Cabut Dukungannya
Sejarah Hotel Majapahit di Surabaya, Jadi Lokasi Deklarasi Duet Anies Baswedan-Cak Imin
Deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Hotel Majapahit Disaksikan Puluhan Kiai
PKS Batal Hadir ke Deklarasi Anies Baswedan-Cak Imin di Surabaya Hari Ini, Ini Alasannya