Artinya, Bautista butuh memiliki margin 99 poin atas Toprak usai race pertama untuk membuatnya meraih gelar juara dunia WSBK pertamanya sepanjang karir.
Jika gagal, perebutan juara dunia bakal lanjut di superpole race dan race kedua yang berlangsung besok.
Namun, misi mengunci gelar juara tidak mudah. Syarat yang harus dipenuhi Bautista cukup sulit.
Skenario pertama, Bautista wajib menang sambil berharap Toprak finis di posisi delapan atau lebih buruk. Skenario kedua adalah Bautista finis di posisi kedua, lalu Toprak finis di posisi 13 atau lebih buruk.
Kenyataannya, Toprak begitu dominan sepanjang musim ini. Pembalap 26 tahun tersebut tercatat hanya dua kali finis di luar posisi sepuluh besar dalam sepuluh seri yang telah berlangsung. Dia bahkan sudah mengumpulkan 24 podium sepanjang 2022.
Tapi, Bautista tak mau terbebani untuk menjadi juara juara dunia di race pertama hari ini.
Baginya yang terpenting adalah bisa menjadi juara dunia. Jika tidak bisa dia pastikan di Indonesia, dia akan mencobanya pada seri terakhir di Australia mendatang.
"Aku tidak ada waktu untuk memikirkan tentang poin juara dunia. Fokusku adalah tampil yang terbaik. Ini kali pertama aku tampil di Mandalika bersama Ducati. Jadi banyak hal yang harus aku pelajari," ucap pembalap tim Aruba Racing yang musim lalu masih menggunakan motor Honda tersebut dilansir situs resmi WSBK.