Baca Juga: Fabio Quartararo Kembali Pelebar Jarak dengan Bagnaia
Pasalnya, dia kini tertinggal 23 angka di belakang Bagnaia. Satu-satunya syarat dia bisa jadi juara adalah meraih podium tertinggi sambil berharap Bagnaia finis di posisi ke-15 atau lebih buruk.
Sebaliknya, Bagnaia cukup finis di posisi minimal ke-14 untuk bisa meraih gelar juara MotoGP pertamanya. Meski secara kasatmata mudah, namun Bagnaia malah mengaku sangat nervous jelang balapan di Sirkuit Ricardo Tormo tersebut.
’’Semua tahu, setiap balapan MotoGP itu penuh dengan kejutan. Segala sesuatu bisa saja terjadi. Karena itu, aku hanya ingin tampil seperti biasa.”
”Hari ini, aku merasa ada hal yang membatasiku. Feeling-ku di atas motor sama sekali berbeda dengan tahun lalu di trek ini,” ujar Bagnaia. Tahun lalu, Bagnaia menjadi pemenang di seri terakhir Valencia.
Di sisi lain, dengan kondisi yang tidak menguntungkan baginya dalam perebutan gelar juara dunia, Quartararo mengaku datang ke balapan tersebut dengan lebih rileks.
Dia justru sudah tidak seberapa memikirkan gelar juara dunia. ”Pagi dan sore ini (kemarin) pace-ku sangat bagus,” ujarnya dilansir Crash.
”Kami bisa lebih baik lagi dalam beberapa hal dengan sayap ini, seperti aku katakan. Namun untuk pace kami sangat kuat. Tentu beberapa rider lebih cepat untuk catatan satu lap-nya. Tapi setiap lap aku menggeber motorku gila-gilaan dan tidak membuat kesalahan,” terangnya.(jpc)