Meski tidak menjelaskan detail agenda pembahasan dalam rapat Exco PSSI, diperkirakan pertemuan tersebut membahas sikap klub-klub Liga 1 setelah tragedi Kanjuruhan.
Hingga Kamis (27/10), ada 9 klub Liga 1 yang bersuara. Yaitu, Persis Solo, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persija Jakarta, Arema FC, RANS Nusantara FC, PSIS Semarang, Persib Bandung, dan Madura United.
Persis dan Persebaya mendesak PSSI menggelar kongres luar biasa (KLB) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengadakan rapat umum pemegang saham (RUPS) setelah Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita menjadi tersangka terkait tragedi Kanjuruhan. PSM mendukung PSSI menggelar KLB.
Namun, harus sesuai dengan persyaratan yang ada pada Statuta PSSI supaya tidak menimbulkan masalah baru. Sikap PSIS hampir sama dengan PSM. Tapi, PSIS turut mendukung adanya RUPS di tubuh LIB.
Adapun Madura United, mereka mendesak PSSI menjalankan semua rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
Jika rekomendasi tim bentukan Menko Polhukam Mahfud MD itu tidak dijalankan, Madura United akan mengirimkan surat resmi agar PSSI menggelar KLB. Lalu, sikap Persija, Arema, RANS Nusantara FC, dan Persib berfokus pada proses transformasi sepak bola Indonesia.
Terlepas dari perbedaan sikap klub-klub tersebut, mereka sama-sama berharap kompetisi Liga 1 segera bergulir.
Sebenarnya, berdasar timeline yang disusun tim transformasi sepak bola Indonesia, Liga 1 diagendakan kembali bergulir pada 25 November.
