Musim tersebut sekaligus bagian dari periode invincibles bagi Arsenal lantaran klub asal London Utara itu tidak tersentuh kekalahan dalam 49 laga secara beruntun.
Perinciannya, 2 laga pada 2002–2003, 38 laga pada 2003–2004, dan 9 laga di 2004–2005.
Direktur Teknik Arsenal, Edu Gaspar termasuk bagian dari periode invincibles tersebut.
”Ini masih terlalu dini, baru dua laga. Belum ada apa-apanya (ketimbang periode invincibles, Red). Kami masih perlu membuktikan diri di sisa musim (yang panjang, Red),” tutur Mikel Arteta, tactician Arsenal, dalam pre-match press conference di London Colney tadi malam (19/8) WIB.
”Kami harus tetap meningkatkan performa permainan kami. Kami ingin bermain lebih baik dari pekan ke pekan,” tandas Arteta.
Satu hal yang harus dipertahankan Martin Odegaard dkk di Vitality Stadium, kandang Bournemouth, adalah menang tanpa bobol. Sesuatu yang susah didapat Arsenal dalam dua laga tandang pertama mereka di Premier League. Kali terakhir bertandang ke Vitality pada matchweek ke-19 2019–2020, Arsenal juga kebobolan dalam hasil seri 1-1.
Terpisah, pandit BBC Sport Chris Sutton menyebut start bagus Arsenal masih sekadar sensasi di awal musim.
”Aku belum terbawa perasaan dengan performa Arsenal dalam dua laga. Meski, aku bisa memahami besarnya antusiasme Gooners yang mulai merindukan momen kejayaan klub (periode invincibles, Red),” bebernya. (ren/c19/dns)