Setelah itu, PSM kecolongan melalui gol Fayadh Zulkifli pada menit ke-86. Gol itulah yang membuat Tavares muntap. Sebab, assist yang dikirim kepada Zulkifli itu adalah bola fair play.
’’Kami berikan bola fair play ke lawan. Tapi, lawan langsung mengirimkan assist dan kemudian menjadi gol. Sepanjang saya berkarier di sepak bola, baru kali pertama saya melihat kejadian seperti ini,’’ keluh pelatih berkepala plontos tersebut.
Hal itu juga membuat kapten PSM Wiljan Pluim bingung. ’’Baru kali ini saya lihat gol seperti itu,’’ ungkapnya.
Pada menit ke-90, bek PSM Agung Mannan menerima kartu kuning kedua. Beruntung, PSM yang bermain dengan sembilan pemain pada injury time mampu menjaga skor. Hal itu sempat membuat Tavares khawatir.
’’Padahal, saya sudah sampaikan standar wasit di Liga 1 dan AFC pasti berbeda. Jadi, tidak boleh melakukan pelanggaran sembarangan. Ini akan jadi pembelajaran,’’ ujarnya.
Di final, PSM akan bersua pemenang duel antara Viettel FC kontra Kuala Lumpur FC. Laga kedua tim digelar sore nanti. Kemudian, pemenangnya menghadapi PSM pada 24 Agustus nanti. ’’Saya belum paham bagaimana kekuatan tim Viettel dari Vietnam. Tapi, kalau menghadapi Kuala Lumpur, saya sudah tahu apa yang harus dilakukan,’’ jelas Tavares.(jp)