Tak Apa Masa Bermain Terampas Latihan, daripada Masa Depan Saya
Luluk Diana Tri Wijayana melawan stigma tubuh pendek dan rasa iri kepada kawan sebaya yang santai bermain untuk merebut gelar juara dunia angkat besi remaja. Dia dinilai punya potensi bersaing di Olimpiade, tapi induk organisasi di pusat kudu memberi perhatian.
Laporan : RIZKA PERDANA PUTRA
USIA Luluk Diana Tri Wijayana baru 8 tahun saat itu ketika sebuah pertanyaan mengentaknya, ”Mau nggak latihan angkat besi? Mau nggak jadi juara dunia?”
Yang bertanya Ita Fauziah, istri Samsuri, pemilik klub Bina Satria di Desa Sooka, Kecamatan Punung, Pacitan, kabupaten di ujung selatan Jawa Timur. Anak pasangan tersebut, Wahyu Fajar Fauzsam, kebetulan teman dekat Luluk di SD Negeri 1 Sooka.
Di kediaman sahabatnya itulah Luluk pertama mengenal angkat besi. Menyaksikan langsung atlet-atlet binaan Bina Satria berlatih.
BACA JUGA : Awalnya Tegang, lalu Dipuji Juara Dunia