RBG.ID – Erick Thohir mengabarkan malam ini (4/4) dia akan bertolak ke Eropa untuk negosiasi mengenai sanksi pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Kabar ini dia sampaikan melalui Instagram pribadinya, “Malam ini saya berangkat ke Eropa, untuk negosisasi mengenai sanksi.”
Ini menjadi pertemuan kedua antara Ketua PSSI dengan FIFA setelah terjadi pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 pada Sabtu (25/3) lalu.
Pertemuan kedua ini juga merupakan tugas kedua yang diberikan Presiden Joko Widodo kepada Erick Thohir setelah presiden menerima surat dari FIFA.
BACA JUGA: Resmi! Peru Batal Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023, Ini Alasannya!
Sebab pertemuan kedua ini tidak kalah penting dari pertemuan saat di Doha pada Rabu (29/3) lalu, Erick Thohir datang tidak dengan tangan kosong.
PSSI telah menyelesaikan peta biru transformasi sepakbola Indonesia yang mereka namakan ‘Garuda Mendunia’.
“Kami akan bicara ke FIFA, Garuda mendunia. Ini peta birunya,” sambung mantan Presiden Inter Milan ini.
BACA JUGA: Indonesia Sabet 2 Gelar, Ini Daftar Juara Madrid Spain Master 2023
Peta Biru ini merupakan tugas pertama yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo untuk segera diselesaikan sebelum kembali bertemu dengan FIFA untuk membahas negosiasi sanksi.
Lewat Peta Biru ‘Garuda Mendunia’ PSSI akan memaparkan gambaran agenda atau langkah yang akan dilakukan PSSI untuk transformasi sepakbola tanah air beberapa tahun ke depan.
Dalam pertemuan tersebut, Erick Thohir mengundang Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono yang menjelaskan mengenai inventaris stadion yang dimiliki oleh Indonesia beserta keadaannya saat ini.
BACA JUGA: Chairman RANS Nusantara FC, Intip Profil Dito Ariotedjo yang Dilantik Sebagai Menpora Hari Ini!
“Jadi stadion Indonesia yang kami evaluasi itu, ada 165 stadion. Ini semua total yang kita inventarisasi 165 stadion yang digunakan untuk Liga 1, Liga 2, dan Liga 3. Yang rusak ringan pasti direnovasi, direvatilisasi. Kemudian yang rusak berat berarti nanti dibangun baru atau direnovasi ulang,”