Wawancara dengan Gary Neville, Marcus Rashford Pilih Liverpool Dibanding Manchester City

RBG.ID – Manchester United mungkin memiliki persaingan sengit dengan Manchester City, tetapi persaingan dengan Liverpool untuk Marcus Rashford yang paling panas.

Marcus Rashford mencetak gol saat melawan Merseysiders musim lalu di Old Trafford. Manchester United telah lama terlibat dalam pertempuran bersejarah dengan Liverpool yang berlanjut hingga saat ini.

Manchester City selalu menjadi musuh Manchester United sebagai akibat dari geografi, tetapi untuk waktu yang lama tidak menjadi ancaman karena performa naik turun mereka.

Baca Juga: 5-STAR Jadi Album Pertama Stray Kids yang Bertahan Selama 7 Minggu di Top 40 Billboard 200

Ketika ditanya oleh Gary Neville tentang tim yang tidak disukai, Marcus Rashford tidak membuang waktu untuk memilih tim Jurgen Klopp.

"Saya tidak menyukai keduanya, tetapi saya lebih tidak menyukai Liverpool," ungkap Marcus Rashford.

Marcus Rashford memiliki rekor buruk melawan Liverpool, meski mencetak gol melawan mereka dalam enam kesempatan. Kemenangan 2-1 di awal musim lalu hanyalah kesuksesan ketiganya melawan The Reds dalam 15 pertandingan.

Baca Juga: Deretan Seleb yang Menghadiri Premier Film The Moon, Ada Anggota EXO hingga WAKEONE Trainee

Dia mengatakan, terlepas dari keadaan saat ini, kemenangan atas Liverpool sangat besar.
Marcus Rashford juga mengantongi dua gol untuk mengalahkan mereka pada tahun 2018 di Old Trafford.

Rekor penyerang melawan Manchester City tidak jauh lebih baik, kalah 10 dari 18 pertandingannya melawan 'Noisy Neighbours' mereka.

Salah satu momen terobosannya adalah kemenangan dalam derby Manchester pada tahun 2016 saat tim Louis van Gaal mengamankan kemenangan mengejutkan di laga tandang.

Baca Juga: Mubeat Blak-blakan Ungkap Jumlah Voting yang Terindikasi Curang, Ada Jungkook BTS

Marcus Rashford juga mencetak gol kemenangan di Etihad melawan tim Pep Guardiola, mencatatkan kemenangan mengejutkan 2-1 pada tahun 2019 ketika Ole Gunnar Solskjaer bertanggung jawab.

Lulusan akademi itu bertekad untuk membawa Manchester United ke level City meski ada jurang pemisah di antara kedua tim.