Kylian Mbappe VS PSG, Persatuan Pesepakbola Perancis UNFP Ancam Ambil Tindakan Hukum atas Tindakan Lofting PSG

RBG.ID – Kylian Mbappe telah dikeluarkan dari skuad juara Liga 1 untuk tur mereka di Jepang. PSG berusaha untuk memaksa pemain bintang Perancis itu keluar dari skuatnya.

Kapten Prancis itu telah mengungkapkan dia akan meninggalkan PSG pada akhir kontraknya, yang akan berakhir musim panas mendatang.

PSG sangat ingin menerima setidaknya sejumlah bayaran sebagai imbalan atas pencetak gol terbanyak mereka dan mengambil tindakan untuk segera memindahkannya. Aksi terbaru PSG membuat mereka meninggalkan Kylian Mbappe dari skuat Luis Enrique.

Baca Juga: Yuk, Intip Prakiraan Cuaca Kota Bogor Hari Minggu 23 Juli 2023: Hujan Tidak Ya?

Tindakan lofting (merumahkan) PSG kepada Mbappe telah membuat Union Nationale des Footballeurs Professionels (UNFP - Persatuan Pesepakbola Perancis) geram.

UNFP telah mengancam akan mengambil tindakan lofting yang dilarang oleh pemerintah Prancis dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu.

Dalam pernyataannya, UNFP mengatakan, Kylian Mbappe tidak diinginkan atau klub ingin melihatnya pergi dengan segala cara.

Baca Juga: Gee Girls' Generation Terpilih sebagai Lagu Terbaik dalam Sejarah KPop oleh majalah Rolling Stone

"Dengan segala rasa hormat, di Prancis atas kontrak yang ditandatangani! Untuk UNFP, tidak ada perbedaan. Tidak akan pernah ada. Karena loft telah mencemari sepak bola Prancis, UNFP terus-menerus mencela praktik ini," tulis pernyataan UNFP

UNFP berharap 'lofting' Mbappe yang merupakan kapten tim nasional Prancis, akan mengangkat isu tersebut kembali menjadi sorotan. Dan mereka yakin bahwa setiap tindakan hukum yang mereka ambil akan berhasil.

"Pemecatan kapten tim Prancis, mungkin akan mendorong karena dibutuhkan keberanian untuk menyerang PSG, Qatar, dan lainnya.

Baca Juga: Jungkook BTS Tempati Peringkat Pertama Reputasi Brand Idol Kategori Individual

"Kami ingat di sini bahwa UNFP masih menunggu Menteri Olahraga berkenan bertemu dengan kami untuk membahas masalah ini.

“Sampai saat itu, semua pemain ini harus mendapatkan keuntungan dari kondisi kerja yang sama dengan tenaga kerja profesional lainnya.