RBG.ID – Kabar buruk berembus dari persiapan cabang olahraga sepak bola Jawa Timur untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh dan Sumatera Utara (5–19 September).
Terkendala minimnya alokasi dana dari KONI Jatim, sepak bola Jatim terancam tidak mengikuti ajang multiolahraga nasional empat tahunan itu.
Menghadapi PON tahun depan, tiap bulan per pemain hanya dapat jatah Rp 1 juta dari KONI.
Baca Juga: Lihat Kuota Pendaftaran PPDB SMAN 1 Ciawi 2023 di Semua Jalur, Tersedia 320 Kuota
Untuk pelatih, satu tahun dianggarkan Rp 60 juta (Rp 5 juta per bulan). Itu all in. Termasuk untuk uang makan dan lainnya. Nominal tersebut masih harus dipotong pajak 5 persen.
Jumlah itu menurun sangat jauh dari yang diterima saat PON Papua 2021 lalu. Saat itu per bulan pemain mendapatkan Rp 5 juta.
Sedangkan kontrak pelatih per tahun senilai Rp 250 juta (Rp 28,8 juta per bulan).
Baca Juga: Elang Pacific Caesar Ditinggal Tiga Pemain Ujian
’’Ini sangat tidak manusiawi. Kebutuhan pemain bola itu banyak untuk menjaga performanya. Uang Rp 1 juta hanya cukup untuk beberapa hari saja,” ucap Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh setelah rapat exco di Surabaya.
Menurut Riyadh, tidak mungkin persiapan dilakukan dengan dana seminim itu.
’’Karena itu, bisa jadi Jatim tidak akan mengirimkan cabor sepak bola di PON 2024,” tegasnya.
Baca Juga: Kuasa Hukum Ari Wibowo Sebut Kantongi Bukti Perselingkuhan Inge
PON adalah gawenya KONI. Tugas asprov hanya menyiapkan tim yang akan bertanding.
Deadline ikut atau tidaknya Jatim akan ditunggu sampai 30 Juni.
Artikel Terkait
Jelang Porporv Jabar 2022, PGSI Subang Uji Tanding dengan Atlet PON
5 Atlet Terbukti Doping di PON Papua
Kejurnas Hoki Jadi Ajang Pembinaan-Seleksi Atlet Jelang PON 2024
Istri Aktivis Wiji Thukul 'Mbak Pon' Meninggal Dunia
Kabar Rushuffle Kabinet Semakin Kencang Jelang Rabu Pon
Selamat Berjuang! 8 Atlet PERBASI Kabupaten Bogor Ikuti Seleksi PON 2023