Media Negara Tetangga Ini Tak Ikut 'Hajar' Timnas Indonesia Usai Dipermalukan Jepang, Lempar Pujian ke Lini Belakang Garuda

Gol bunuh diri itu menjadi awal runtuhnya konsentrasi Indonesia. Hanya berselang lima menit, Minamino memperbesar keunggulan Jepang lewat kerja sama apik dengan Mitoma.

Keunggulan 2-0 Jepang bertahan hingga babak pertama usai.

Di awal babak kedua, kesalahan fatal kembali dilakukan lini pertahanan Indonesia.

Kali ini, kiper Maarten Paes melakukan blunder dengan memberikan bola langsung ke kaki Morita.

Tanpa kesulitan, Morita mencetak gol ketiga untuk Samurai Biru di menit ke-49.

Baca Juga: 3 Momen 'Savage' Debat Calon Gubernur Jakarta: Pram - RK Persoalkan Hunian, Dharma Pongrekun 'Gamon' Soal Covid

Shin Tae-yong mencoba mengubah jalannya pertandingan dengan memasukkan beberapa pemain pengganti, termasuk Pratama Arhan.

Namun, upaya ini tidak cukup untuk membalikkan keadaan. Jepang kembali mencetak gol keempat di menit ke-69 lewat aksi Sugawara yang memanfaatkan celah pertahanan Indonesia.

Hingga peluit panjang berbunyi, skor 0-4 tidak berubah. Soha menyebut Jepang mulai mengendurkan serangan di menit-menit akhir, sementara Indonesia terus mencoba menekan meski sia-sia.

Dengan kekalahan ini, Indonesia tetap berada di posisi terbawah Grup C. Peluang untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 kini hampir tertutup, menyusul persaingan ketat dengan China dan Bahrain untuk posisi keempat.

Baca Juga: Saling Balas Pramono Anung dan Ridwan Kamil Soal Tata Kota Hingga Hunian Warga Jakarta, Mas Pram Kena 'Counter Attack'

Perbedaan Kualitas Mencolok

Kekalahan telak 0-4 dari Jepang di Stadion Gelora Bung Karno pada Jumat (15/11/2024) menjadi tamparan keras bagi Timnas Indonesia.

Media internasional ESPN menyoroti jurang kualitas antara Garuda dengan tim papan atas Asia seperti Jepang, menggambarkan laga tersebut sebagai pengingat akan tantangan besar yang harus dihadapi Indonesia di kancah sepak bola internasional.

"Meski Indonesia memulai pertandingan dengan percaya diri dan menciptakan peluang di awal, dominasi Jepang membuat Garuda tak mampu membendung keunggulan lawan," tulis ESPN dalam analisisnya.