RBG.ID – Indonesia beruntung punya Rizki Juniansyah dan Rahmat Erwin Abdullah di kelas 73 kilogram putra.
Keduanya termasuk deretan atlet angkat besi terbaik dunia.
Namun, ada juga sisi minusnya.
Saat di Olimpiade, setiap negara hanya boleh mengirimkan satu wakilnya di tiap kelas yang diikuti. Termasuk kelas 73 kg.
Pelatih tim angkat besi Indonesia Muhammad Rusli tak mau situasi itu terulang pada edisi berikutnya di Olimpiade Los Angeles 2028.
’’Untuk Olimpiade yang akan datang, insya Allah enggak mungkin mereka satu kelas lagi,’’ katanya.
Baca Juga: Jude Bellingham Jajal Panggung Mode: Teken Kontrak dengan Louis Vuitton, Ikuti Jejak David Beckham
Rusli mengibaratkan situasi Rizki dan Rahmat di kelas 73 kg bak kapal laut yang memiliki dua nakhoda.
’’Nah, kita enggak mau itu. Apalagi mereka sama-sama, alhamdulillah, juara dunia,’’ jelasnya.
Persaingan kelas 73 kg memang terbilang sengit.
Baca Juga: Gol Joshua Zirkzee di Menit Akhir Bawa Kemenangan Perdana Manchester United
Tiga rekor saat ini dipegang oleh tiga lifter berbeda. Shi Zi Yong dari Tiongkok pemegang rekor snatch dengan 169 kg. Rekor clean and jerk menjadi milik Rahmat dengan 204 kg.
Kemudian, rekor total angkatan dipegang Rizki dengan 365 kg.
Artikel Terkait
Rizki Juniansyah Pecah Rekor, Raih Tiga Emas
Rizki Juniansyah Waspadai Ancaman Lifter Tiongkok di Olimpiade Paris 2024, Tak Terlena Status Unggulan Pertama
Tak Hanya Medali Emas Olimpiade, Ini Segudang Prestasi Rizki Juniansyah yang Sejak Kecil Sudah Dilatih oleh Sang Ayah
5 Fakta Menarik Rizki Juniansyah, Nyaris jadi Pembalap Motor hingga Sukses Raih Emas di Olimpiade Paris 2024
Rizki Juniansyah Dilatih Disiplin, Dididik Sopan Santun, Ini Harapan Sang Ayah
Peraih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 Tiba di Indonesia, Ini Niat Mulia Veddriq Leonardo dan Rizki Juniansyah Pakai Bonus Rp6 Miliar
Rizki Juniansyah Sebut Hamdalah dan Dukungan Seadanya Saat Ditanya Soal Bonus dari Pemerintah Banten