RBG.ID, UKRAINA - Serangan Rusia ke Ukraina kembali berlanjut. Serangan kali ini cukup berbahaya karena hampir menyasar pembangkit nuklir terbesar di Eropa, Zaporizhzhia.
Serangan Rusia dalam beberapa hari terakhir terjadi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina. Rudal mendarat di dekat dua gedung reaktor nuklir di fasilitas itu. Badan Energi Atom Internasional sudah mengonfirmasi hal itu.
Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi, mengatakan roket Rusia menghantam dua bangunan khusus sekitar 100 meter, atau kurang dari 330 kaki, dari gedung reaktor nuklir.
Mengutip laporan dari pejabat Ukraina, Grossi mengatakan bangunan-bangunan terkena serangan di antaranta rumah pabrik pengolahan air, bengkel peralatan atau fasilitas pengelolaan limbah.
Grossi mengatakan ada kerusakan pada beberapa jaringan pipa air di lokasi tersebut tetapi sejak itu telah diperbaiki. Untungnya, pengukuran radioaktivitas berada dalam kisaran normal dan tidak ada indikasi kebocoran hidrogen.
Dia mengatakan pembangkit nuklir, yang terbesar di Eropa itu terus mengakses listrik dari sumber di luar lokasi setelah pembangkit tersebut untuk sementara kehilangan koneksi ke saluran listrik eksternal 750 kilovolt yang tersisa pada hari Kamis. Dua unit reaktor yang terputus dari jaringan listrik ketika listrik padam ke pembangkit telah terhubung kembali.
Empat unit reaktor lainnya yang terputus tetap ditutup. Dia mengatakan penembakan terbaru sekali lagi menggarisbawahi risiko kecelakaan nuklir potensial di pembangkit Zaporizhzhia yang berada di bawah kendali pasukan Rusia tetapi dioperasikan oleh staf Ukraina. (jpc)