RBG.id - Kedatangan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, di Bali pada hari ini (7/7) menandakan kepastian Rusia untuk datang pada pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Dikutip dari The Guardian, Lavrov berencana untuk bertemu dengan beberapa rekan G20 di sela-sela KTT.
Akan tetapi, kehadiran Rusia akan menjadi sorotan utama dalam konferensi tersebut. Sebab, KTT ini akan menjadi ajang pertemuan tatap muka Lavrov dengan perwakilan negara kritikus yang mengutuk tindakan invasi Rusia ke Ukraina.
Sebagaimana diberitakan Tass, sejumlah menteri G20 telah menyatakan penolakan untuk bertemu dengan perwakilan Rusia. Di antaranya, dan Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.
Baerbock tetap pada keyakinan bahwa Rusia seharusnya tidak diizinkan mengikuti pertemuan G20. Ini lantaran perang Rusia dengan Ukraina belum juga selesai.
"Sudah menjadi tugas kita semua untuk memastikan bahwa hukum internasional wajib dihormati dan dipatuhi oleh seluruh anggota. Itu adalah kesamaan yang melandasi pertemuan kita (G20)," kata Baerbock yang juga tiba pada hari ini.
Anggota G20, termasuk negara-negara barat dengan tegas menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena dianggap melakukan kejahatan perang di Ukraina. Akan tetapi, negara-negara seperti China, Indonesia, India, dan Afrika Selatan tetap memilih untuk tidak berpihak dan mencari jalan damai bagi kedua negara.(*/rmol)